Thursday, September 25, 2025

Mengenal Para Cycling, Cabang Olahraga Bagi Atlet Penyandang Disabilitas

Share

Para cycling kini menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan diberbagai event olahraga, salahsatu di Asian Para Games. Namun, tahukan anda apa itu olahraga para cycling. Berikut penjelasannya yang dikutip dari berbagai sumber.

Para cycling adalah cabang olahraga bersepeda khusus bagi atlet penyandang disabilitas. Untuk itu, jenis sepeda yang digunakan pun bermacam-macam, tergantung kondisi fisik pesertanya. Setidaknya ada 3 jenis sepeda, yaitu sepeda konvensional, trike/tricycle atau sepeda roda 3, dan handbike atau sepeda tangan.

Menurut sejarahnya, para cycling dimulai pada tahun 1980-an, dimulai dengan pengendara tunanetra yang berkompetisi secara tandem dengan pasangan yang dapat melihat. Di New York 1984 ia mengikuti Paralimpiade Musim Panas, yang hanya terdiri dari balapan jalan raya untuk pengendara dengan kelumpuhan otak.

Selama empat Paralimpiade berikutnya, acara lebih lanjut ditambahkan. Akibat buruknya manajemen penyelenggaraan, dengan sangat terpaksa akhirnya Paralympic Games 1984 berlangsung di dua tempat, yakni New York (AS) dan Stoke Mandeville (Inggris). New York kebagian tugas lebih banyak dengan menampung 1800 atlet difabel, 22 orang di antaranya adalah atlet para cycling.

Paralympic Games 1984 mempertandingkan 7 nomor perlombaan para cycling. Belum ada nomor track waktu itu, jadi balapan hanya dilangsungkan di sirkuit jalanan. Dua pesepeda, Mortem Fromyr dari Norwegia dan Dominique Molle asal Prancis, berhasil memborong masing-masing 2 emas pada kompetisi tersebut.

Pada olimpiade difabel Atlanta 1996, barulah lintasan bersepeda dimasukkan serta berbagai disabilitas dalam berbagai kategori fungsional. Bersepeda tangan diikutsertakan dalam Paralimpiade Sydney 2000 sebagai acara pameran.

Sejak saat itulah, para cycling kemudian terus menjadi langganan cabang olahraga di penyelenggaraan kompetisi internasional. Jumlah peserta kian bertambah seiring berjalannya waktu, demikian juga dengan nomor yang dipertandingkan, termasuk pada Asian Para Games tahun ini.

Saat ini, para cyling telah menjadi bagian dari Union Cycliste Internationale (UCI), badan olahraga bersepeda dunia. UCI pun menyelenggarakan berbagai kompetisi rutin tahunan untuk semua nomor perlombaan.

Kelas Para Cycling

Umumnya perlombaan pada para cycling akan berlangsung di atas 2 jenis jalur, yakni trek (track) dan jalanan (road). Para cycling terbagi menjadi beberapa kelas atau kategori. Klasifikasi ini berdasarkan pada kemampuan fisik para atlet, begini pembagiannya:

Kelas C1-C5 : Untuk atlet dengan cerebral palsy, amputasi, dan kondisi lain yang dapat mengendarai sepeda roda 2.

Kelas T1-T2 (sepeda roda 3) : Kelas ini menggunakan sepeda roda 3, mengingat diperuntukkan bagi atlet dengan cerebral palsy, kondisi neurologis kurang sempurna, atau atlet lain yang tidak mampu mengendarai sepeda roda 2.

Kelas B/Tandem : Untuk atlet dengan gangguan penglihatan. Kelas ini dilakukan secara tandem, menggunakan sepeda roda 2 dengan stang dobel  untuk 2 penumpang. Karena tandem, maka kelas B akan diikuti oleh tim beranggotakan 2 orang, salah satunya adalah atlet normal yang berperan sebagai pilot.

H1-H5 (sepeda tangan) : Kelas ini menggunakan sepeda tangan, untuk atlet dengan gangguan fungsi kaki atau anggota tubuh bagian bawah lainnya, akibat kelumpuhan atau amputasi. Sehingga atlet akan menggunakan tangan atau lengan untuk mengayuh sepeda, menggantikan fungsi kaki mereka.

Klasifikasi tersebut dilakukan demi menghindari penurunan kondisi atlet akibat mengikuti kompetisi, baik secara fisik maupun mental. Ujian klasifikasi ini biasanya dilakukan menjelang diadakannya kompetisi. Dilakukan oleh seorang penguji profesional dan terlatih yang akan menilai kondisi atlet secara objektif.

Selain 4 kelas di atas, dalam kondisi-kondisi tertentu sebuah perlombaan juga akan menentukan kelas baru bagi atlet peserta. Sifatnya sementara, umumnya hanya berlaku khusus dalam kompetisi tersebut.

Seperti pada Asian Para Games kali ini, di mana Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) atau komite penyelenggara Asian Para Games hanya menyelenggarakan 3 kelas perlombaan, yakni kategori H (sepeda tangan), kategori B tandem untuk atlet dengan gangguan penglihatan, dan kategori C (sepeda biasa) untuk atlet tanpa lengan atau kaki.

Read more

Local News